Kamis, 17 Mei 2012

Noun 5: Possesive Noun dengan 's

Possesive Noun with ‘s (Nomina Kepunyaan dengan ‘s)


1. Common Noun (Nomina Biasa)


1.a  Regular Noun (Nomina Beraturan)


Coba Anda amati contoh-contoh kalimat berikut ini:
·      The boy plays football everyday. (Anak laki-laki itu bermain sepakbola setiap hari.)
·      The boy plays football with his friends. (Dia bermain sepakbola bersama teman-temannya.)

Sekarang coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikutnya.
·      The ball belongs to the boy. (Bola itu kepunyaan anak laki-laki itu.)
·      The boy’s ball is not brand new. (Bola anak laki-laki itu tidak baru.)

Peraturannya: Apabila kita ingin menunjukkan bahwa sesuatu atau seseorang adalah kepunyaan sesuatu atau seseorang lainnya, maka kita harus menambahkan ‘s (apostrofi s) setelah nomina pemiliknya (bukan nomina yang dimilikinya), jika pemiliknya itu adalah singular noun (nomina tunggal).

Sekarang coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikutnya.
·      The ball belongs to the boys. (Bola itu kepunyaan anak-anak laki-laki.)
·      The boys’ ball is not brand new. (Bola anak-anak laki-laki itu tidak baru.)

Peraturannya: Kita harus menambahkan (apostrofi) saja (tanpa s) setelah nomina majemuk beraturan (regular plural noun).

1.b Irregular Noun (Nomina Tak Beraturan)


Sekarang coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikutnya.
·      This cat belongs to the child. (Kucing ini kepunyaan anak itu.)
·      The child’s cat is very nice. (Kucing anak anak itu sangat lucu.)
·      These cats belong to the children. (Kucing-kucing ini kepunyaan anak-anak itu.)
·      The children’s cats are very nice. (Kucing-kucing anak anak itu sangat lucu.)

Peraturannya: Kita harus menambahkan ‘s (apostrofi s) baik setelah nomina tunggal tak beraturan (irregular singular noun) ataupun setelah nomina majemuk tak beraturan (irregular plural noun).

1.c Noun Phrase (Frasa Nomina)


Sekarang coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikutnya.
·      She is the girl next door’s mother. (Dia adalah ibu gadis tetangga sebelah.)
·      Prince Henry is the Queen of England’s grandson. (Pangeran Henry adalah cucu Ratu Inggris.)

Peraturannya: Kita harus menambahkan ‘s (apostrofi s) setelah seluruh frasa nomina itu.

Catatan:

Sebetulnya ada cara lain untuk menunjukkan frasa nomina kepunyaan ini, yaitu dengan menambahkan “of” dan mengatakan atau menuliskannya dalam susunan terbalik.

Misalnya:
·       the girl next door’s mother menjadi the mother of the girl next door
·       the Queen of England’s grandson menjadi the grandson of the Queen of England

Namun demikian, nomina kepemeilikan dengan menambahkan ‘s atau lebih lazim dan lebih disukai daripada dengan menambahkan “of” seperti pada kedua contoh terakhir di atas.

Jadi, lebih baik Anda mengatakan/menuliskan:
·       She is my sister’s boyfriend.
daripada:
·       She is the boyfriend of my sister.

2.  Proper Noun (Nomina Nama Diri)


Coba Anda amati contoh-contoh kalimat berikut ini:
·      This is Mary’s car (Ini mobil Mary).
·      Where is Ram's home? (Di mana rumah Ram?)
·      Who took Anthoni’s pen? (Siapa yang mengambil pena Antoni)
·      I like Aishwarya’s face. (Saya suka wajah Aishwarya).

Peraturannya: Berbeda dengan nomina umum, Kita harus menambahkan ‘s (apostrofi s) setelah nomina nama, baik yang berhuruf ahir s ataupun yang tidak berhuruf ahir s.

Sekarang coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikutnya.
·        This is Charles's chair. (Ini kursi Charlie).
·       James’s hair is long (Rambut James panjang).

Charles dan James adalah singular noun, sehingga harus ditambahkan ‘s, bukan '.

Sekarang coba perhatikan contoh-contoh kalimat berikutnya.
·       The Bortons’ house is close to mine (Rumah keluarga Borton dekat dengan rumahku).
·       Kennedys Law firm is now open in Hong Kong (Kantor Pengacara Keluarga Kennedey sekarang telah dibuka di Hong Kong).

Kita boleh menambahkan ‘s (apostrofi s) atau tidak setelah nomina nama keluarga, bergantung pada kebiasaan masing-masing.


Kekecualian:

Yang terakhir, sekarang coba perhatikan contoh kalimat berikutnya.
·       Who was Jesus' father? (Siapakah Bapaknya Yesus?)

Di dalam kitab-kitab klasik (termasuk Alkitab/Injil) biasanya kita jumpai penambahan ‘.(apostrofi tanpa s) setelah nomina nama diri tunggal.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar